PRIBADI INDONESIA (Perbaiki
Rawat Indentitas Bangsa Awali dari DirisendirI
versi INDONESIA), Indonesia sudah merdeka sejak tahun 1945, berarti ditahun
2012 ini negara kita sudah menginjak usia 67 tahun. Untuk ukuran seorang
manusia tentu umur ini sudah cukup tua dan sudah saatnya menikmati hidup. Namun
apa yang terjadi justeru negara kita tidak henti-hentinya di dera masalah baik
bencana alam maupun masalah kehidupan berbangsa bernegara dan bermasyarakat.
Bencana terjadi dimana-mana mulai dari tsunami di Aceh,
Nias, Mentawai, Sukabumi, dan masih banyak lagi seperti gempa bumi, banjir
bandang, tanah longsor dan sebagainya. Memang bencana ini disebabkan oleh alam
dan restu Sang Pencipta, namun kita jangan salah bahwa kita sebagai manusia yang
dititipkan di bumi ini juga turut andil dalam merusak lingkungan yang
menyebabkan terjadinya bencana tersebut. Berapa luas hutan yang gundul, berapa
panjang sungai yang kita tutup baik dengan bangunan maupun sampah dan masih
banyak lagi kegiatan kita
yang secara sadar atau tidak sadar telah merusak lingkungan sehingga memicu terjadinya bencana alam tersebut.
yang secara sadar atau tidak sadar telah merusak lingkungan sehingga memicu terjadinya bencana alam tersebut.
Dikehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat
masalahnya juga tidak kalah hebat. Korupsi makin merajalela, diskriminasi hukum
yang tidak ada habisnya, nasib TKI yang menggenaskan, tidak harmonisnya
hubungan antar lembaga pemerintahan, kemiskinan yang merata diseluruh wilayah,
kemacetan lalulintas yang semakin parah, pengusaha yang tidak berpihak kepada
negeri, tawuran antar siswa, mahasiswa, dan bahkan antar warga, peredaran
narkoba yang sudah sampai kepelosok desa, hingga penyakit AIDS yang makin
menggurita, pendidikan yang mahal dan tidak edukatif, dan masih banyak lagi
yang mungkin tidak cukup 1 (satu) halaman untuk menggambarkan masalah yang ada.
Bahkan tidak jarang masyarakat sudah acuh atau tidak ambil perduli terhadap
keadaan ini.
Keadaan ini semakin parah ketika para pemimpin negeri mulai
dari kepala desa hingga kepala negara bingung untuk mengurai permasalahan yang
ada apalagi menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Ketika menyelesaikan satu
masalah ternyata tidak berhenti sampai disitu, masih panjang rentetannya lagi
yang menyebabkan para pemimpin kita tidak berdaya untuk menyelesaikan
masalahnya. Misalnya kasus korupsi mulai dari century hingga wisma atlet yang
belum jelas ujungnya. Dengan tertangkapnya pelaku korupsi tentunya kita
berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya, namun apa yang terjadi? Justeru
pelaku mampu menyeret pusat kekuasaan kedalam masalahnya, penegak hukum yang
nota bene menjadi bemper penegakan hukum ternyata ikut terlibat didalam
persoalan. Polisi sebagai penegak hukum, jaksa sebagai penuntut, Pengacara
sebagai pembela, Hakim sebagai pengadil yang terkadang justeru bersatu
berkolusi dengan tidak berpihak pada kebenaran dan keadilan. Begitulah kejadian
disemua sisi kehidupan, dan tidak tahu lagi kepada siapa kita berharap dan
memohon petunjuk. Orang tua, guru, pemimpin agama, pemimpin negeri malah kadang
tidak memberikan contoh tauladan sebagai orang yang patut kita minta pendapat.
APA YANG HARUS KITA LAKUKAN? Tentu ini menjadi pertanyaan kita.
Dalam hubungan kemasyarakatan bahwa banyak yang menawarkan kita untuk kembali
asas Pancasila secara khitahnya, peningkatan nilai-nilai keagamaan. Sementara
di level kenegaraan kita kita pasti pernah mendengar bahwa untuk memecahkan
masalah ditingkat negara, kita kenal dengan namanya Koalisi untuk memperkuat
pemerintahan, Rekonsiliasi Nasional dan macam segala solusi untuk memecahkan
permasalahan bangsa. Solusi itu benar semua, namun kenapa permasalahan terus
muncul dan berkembang, dan malah negara yang tidak kenal pancasila justeru
kehidupan masyarakatnya lebih Pancasilais, Nilai-nilai agama justeru lebih
dapat kita lihat pada tatanan masyarakat di daerah yang tidak kenal agama.
BAGAIMANA MENYELESAIKAN MASALAH INI?. Mari kita tanya pada diri sendiri,
apakah kita sudah berbuat yang baik, apakah sudah berkata dengan jujur, apakah
kita ikut setia menunggu antrian atau menerobos ketika ada kemacetan, apakah
kita ikut mencontek ketika teman-teman sekelas juga mencontek, dan masih banyak
pertanyaan lainnya. Satu pasti JAWABANNYA adalah mari kita kembali ke PRIBADI
INDONESIA, mulai Perbaiki Rawat Indentitas Bangsa Awali dari Dirisendiri, mulai
Awali dari yang KECIL, kapan mulainya? SEKARANG jawabannya. Mari kita ajak
Suami, Istri, Anak, Adik, Abang, Kakak, Orang Tua, Tetangga, Teman, Rekan Kerja
untuk mulai memperbaiki diri sendiri, dengan mulai hal terkecil dan dimulai
saat ini juga. Dengan internet ini mari kita ajak teman-teman blogger dan
fesbuker kita untuk turut mengkampanyekan memperbaiki bangsa dengan memperbaiki
diri sendiri.
Ada sebuah cerita dari inspirasi.net yang bercerita tentang
sepatu raja. Dikisahkan seorang raja ingin berkeliling ke ibu kota untuk
melihat perkembangan kota kerajaan. Namun ketika keluar istana, jalanan istana
banyak batu tajam-tajam dan khawatir dapat melukai kakinya. Sehingga raja
menginginkan jalan istana diperbaiki dan diperindah. Dan diperintahkan kepada
para menteri untuk mengumpulkan pengrajin kulit dan ribuan sapi-sapi terbaik
untuk melapisi jalanan dengan kulit sapi terbaik. Suatu ketika hadirlah seorang
pertapa memberi nasehat bahwa Raja tidak memerlukan ribuan kulit sapi untuk
memperbaiki jalan istana, raja hanya memerlukan 2 potong kulit sapi saja, untuk
membuat sepatu terbaik sehingga kaki sang raja tidak terluka ketika melalui
jalan istana. Dari cerita ini mengingatkan kita bahwa sebelum kita mau
memperbaiki dunia perbaikilah melalui perubahan pada diri sendiri terlebih
dahulu.
Mungkin Anda bertanya kenapa saya menulis dan mengajak Anda
untuk mengkampanyekan PRIBADI INDONESIA (Perbaiki Rawat Indentitas
Bangsa Awali dari DirisendirI versi INDONESIA).
Bahwa banyak teori tentang perubahan baik secara evolusi maupun revolusi. Dan
tentunya kita tidak menginginkan sebuah revolusi apalagi dengan menggunakan
kekuatan fisik dan berdarah. Kejadian di negara timur tengah mengingatkan bahwa
hukum karma sepertinya berlaku dimana revolusi berdarah akan terjadi berulang
dan memakan korban. Kejadian di Mesir dan Libya mengingatkan kita bahwa Khadafi
naik dengan peristiwa berdarah dan beliaupun turun dengan peristiwa berdarah.
Begitu juga di negara kita telah membuktikan bahwa jatuhnya Presiden Soekarno
dan Presiden Soeharto terjadi karena gerakan mahasiswa dan pemuda yang
menyisakan cerita yang menyedihkan untuk semua kalangan. Bahkan semangat
reformasi yang kita elu-elukan di akhir tahun 90-an menyisakan PR yang cukup
besar dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Arah reformasi
seakan membuat Negara kita semakin terpuruk.
Demikian juga kita tidak mungkin berharap perubahan itu dari
satu-satu orang untuk melakukan perubahan bangsa ini. Aa Gym sendiri pernah
merasakan getirnya perjuangan kampanye 3 M. Apakah kita pernah berharap adanya
perubahan yang dapat dilakukan oleh seorang tokoh Nasional seperti Amin
Rais, Mahfud MD, Dahlan Iskan, Bang One, Sri Sultan Hamengkubuwono X dan
tokoh nasional lainnya; tokoh partai seperti Prabowo Subianto, Abu Rizal
Bakrie, Megawati Soekarno Putri, Tifatul Sembiring, Anas urbaningrum, Surya
Paloh dan tokoh partai lainnya; Tokoh Pengusaha seperti Sukanto Tanoto,
Chairul Tanjung, Budi Hartono, Putra Sampoerna, Martua sitorus dan tokoh
pengusaha lainnya serta tokoh Indonesia lainnya jumlahnya bisa sampai ribuan,
apalagi oleh Afdoli yang bukan siapa-siapa di bumi ini, bahkan seorang Presiden
SBY sekalipun tidak akan bisa merubah bangsa ini, jika kita sebagai
masyarakat tidak mendukung. Jawaban tetap KITA.. sekali lagi JAWABANNYA
tetap KITA seluruh MASYARAKAT INDONESIA yang menentukan INDONESIA bisa
BERUBAH dan BANGKIT.
Bagi kita yang pernah menyaksikan film Jepang OSHIN,
terbayang dibenak kita bagaimana kerasnya kehidupan petani di Jepang. Lahan
yang sulit dan terbatas ternyata menjadikan pertanian Jepang justeru lebih maju
dibandingkan dengan Indonesia yang dikaruniai tanah subur dan terkenal dengan
negara agraris. Pertanian di Jepang maju dengan pesatnya, saat di negara kita
sibuk dengan perbaikan tanah akibat pengunaan pupuk kimia dan pestisida, di
Jepang justeru telah menerapkan sistem cocok tanam tanpa media tanah. Ini dapat
terjadi karena masyarakatnya yang ulet, rajin, displin dan nasionalisme yang
tinggi. Beras lokal di Jepang pernah mencapai titik harga tertinggi lebih 3X
lipat dari harga biasa. Amerika dan Korea Selatan melihat peluang ini dan
menawarkan untuk mengekspor berasnya. Namun apa yang terjadi, ternyata beras
impor tersebut tidak laku di pasaran. Masyarakat Jepang tidak mau mengkonsumsi
beras impor dari Amerika, dan Korea walaupun harga beras lokal lebih mahal 3X
lipat dari harga beras impor. Sehingga para petani Jepang tetap terlindungi.
Begitu juga dengan Korea Selatan mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi yang
menerpa negaranya karena kekuatan kampanye memperbaiki diri dari masing-masing
warganya. Dan Bagaimana PM Mahathir mengupas habis kejelekan dan kekurangan
budaya melayu, hingga memunculkan ruh kekuatan di pribadi masyarakat Malaysia
untuk bangkit dan memajukan negaranya dan melampaui kemajuan negara kita
walaupun negara kita jauh lebih dahulu merdeka.
Berdasarkan sejarah negara Indonesia dan contoh kesuksesan
perubahan di negara lain, mari kita bersatu bergandengan tangan untuk merubah
keriuhan, kekacauan di negara kita melalui perbaikan pada diri kita
masing-masing. Mulailah malu mengambil hak yang bukan miliknya, malu tidak
menggunakan produk dalam negeri, malu tidak berbudaya antri, malu tidak
mematikan lampu saat tidak digunakan dan malu tidak berbuat baik lainnya.
Dengan membudayakan malu, maka kita akan menjauhi perbuatan yang merugikan kepentingan
umum dan negara.
Memperbaiki bangsa melalui perbaikan diri sendiri tidak
memikirkan kenapa yang lain masih melakukan perbuatan yang merugikan
kepentingan umum dan negara, tidak memanfaatkan situasi atau kesempatan hanya
untuk kepentingan pribadi. Hal ini karena jika kita konsisten mulai memperbaiki
diri sendiri maka saudara, teman, tetangga kita akan mengikuti perubahan yang
kita lakukan. Bahkan pemimpin juga akan berubah mengikuti kehendak
masyarakatnya.
Ketika kita mulai memperbaiki diri untuk merubah lingkungan
dengan baik tentunya akan mendapatkan imbalan pahala wujud kepercayaan kita
sebagai umat beragama. Mudah-mudahan kita sebagai pelaku perubahan (agent of
change) dapat juga menikmati perubahan kemajuan Bangsa Indonesia ini nantinya. Jikapun
kita tidak sempat, tentunya anak cucu kita dapat menikmati hasil perjuangan
kita dan dapat dengan bangganya berdiri tegak sejajar dengan bangsa-bangsa lain
di dunia. Kita tidak lagi malu sebagai negara pengekspor tenaga kerja, tidak
malu lagi termasuk sebagai negara terkorup, dan menjadikan kita bangga sebagai
bangsa yang bermartabat, maju dengan keaneragaman suku, agama dan ras.
Berapa lama perubahan ini dapat kita lakukan tentunya
tergantung kemauan dan kemampuan kita untuk memperbaiki diri masing-masing dan
mengajak anak, istri, suami, saudara, tetangga kita untuk memulai membiasakan
diri berbuat baik terlebih dahulu sebelum memperbaiki orang lain. Syarat
perubahan suatu bangsa bukanlah kemenangan satu partai atau golongan, tapi
adalah kemenangan semua masyarakat dengan bersatu menyatakan perubahan.
SYARATNYA adalahnya PRIBADI INDONESIA ini dijalankan oleh 30% warga Indonesia
atau 80 juta orang dari 240 Juta masyarakat Indonesia, maka Indonesia dapat
bangkit menjadi negara yang sejajar dengan negara maju lainnya. Pengguna fesbuk
di Indonesia saat ini sudah mencapai lebih 38 Juta orang lebih dan pengguna
internet lebih dari 39 Juta orang, jadi jika seluruh fesbuker indonesia sepakat
untuk PRIBADI INDONESIA, maka tinggal 50 orang saja yang kita ajak untuk mulai
memperbaiki diri. Hal ini berarti seorang fesbukers hanya cukup mengajak 2
orang yang tidak memiliki fb untuk melakukan PRIBADI INDONESIA. Untuk itu mari
mulai kita kampanyekan PRIBADI INDONESIA. Waktunya tergantung juga tergantung
di pundak kita, jika kita sepakat 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun adalah waktu yang
tidak mustahil bagi Bangsa Indonesia untuk bangkit. Ayo Indonesia Bisa!!! Ayo.
Untuk itu kembali mengingatkan untuk mengkampanyekan PRIBADI
INDONESIA dimanapun berada. Karena jika tidak lakukan sekarang, waktu akan
berlalu dan tidak berulang kembali. Bukan tidak mungkin negara kita akan
bangkrut dan hancur walaupun negara kita terkenal dengan sumber daya alam yang
melimpah dan negeri bukan lautan hanya kolam susu, tongkat dan batu jadi tanaman.
Beberapa tokoh nasional menyebutkan negara dapat terancam bangkrut jika keadaan
ini terus berlanjut tanpa ada tindakan untuk melakukan perubahan. Kita tentunya
tidak ingin mewarisi negeri yang bangkrut dan hancur untuk anak cucu yang akan
mengisi perjuangan kita. Jadilah Pahlawan untuk anak cucu kita dengan melakukan
perubahan dari diri sendiri, mulai dengan hal yang kecil dan mulai saat ini
juga.
Sebagai penutup tulisan ini saya berharap kita dapat
memahami masalah yang ada disekitar kita dan apa yang akan terjadi bila hal ini
kita biarkan berlarut-larut. Mari kita memulai perubahan dengan memperbaiki
diri sendiri, hal yang kecil saja terlebih dahulu, dan mulai saat ini juga. Dan
mulai mengkampanyekan kepada anak, istri, suami, saudara, teman, tetangga untuk
memulai perubahan dari diri sendiri guna menghindari kehancuran dan
kebangkrutan negara ini.
Bergabunglah bersama kami di ayobai, silahkan klik disini untuk mendaftar, isi
form pendaftarn dengan lengkap, klik daftar, lalu login, dan anda sudah
terhubung dengan jejaring sosial seluruh indonesia. Selamat bergabung dan
terima kasih.
Sumber : Ayobai.com
No comments:
Post a Comment